Ketahui Jarak Tanaman Cabe Rawit yang Paling Optimal

Memahami pengaturan antara jarak tanaman cabe rawit satu dengan yang lainnya dinilai sangat penting dalam proses budidaya cabe.
Ketahui Jarak Tanaman Cabe Rawit yang Paling Optimal

Berapakah jarak tanaman cabe rawit yang paling tepat? Bertanam ternyata tidak bisa asal, sebab tanaman membutuhkan ruang supaya pertumbuhan dan perkembangannya optimal.

Jarak tanam adalah luas ruang antar masing-masing tanaman dan barisan tanaman. Jarak tanam berlaku untuk semua metode penanaman baik di lahan maupun menggunakan media berupa pot maupun polybag. 

Petani menanam sebanyak-banyaknya dalam sistem konvensional berharap hasil panen lebih banyak. Padahal ini tidak tepat sebab menanam sebanyak-banyaknya tanpa memperhitungkan jarak tanam membuat pertumbuhan tumpang tindih sehingga daun saling menaungi. 

Daun tidak akan dapat melakukan fotosintesis dengan optimal apabila tidak mendapat sinar matahari cukup. Selain itu akar akan saling berebut unsur hara jika penanaman cabe rawit tidak mengikuti standar jarak optimal.


Pentingnya Pengaturan Jarak Tanaman Cabe Rawit

Ketahui Jarak Tanaman Cabe Rawit yang Paling Optimal

Pengaturan tanaman dengan kepadatan tertentu bertujuan memberi ruang tumbuh dengan baik. Jarak tanam mempengaruhi kepadatan serta efisiensi penggunaan cahaya, persaingan antar tanaman dalam penggunaan air dan unsur hara sehingga akan mempengaruhi produktivitas. 

Pengaturan jarak tanaman cabe rawit pada kerapatan rendah mengurangi kompetisi, sehingga penampilan individu tanaman lebih baik. Sebaliknya kerapatan tinggi, tingkat kompetisi terhadap cahaya, air dan unsur hara semakin ketat sehingga dapat menghambat pertumbuhan. 

Secara fisiologis jarak tanam menyangkut ruang sekaligus tempat tanaman hidup dan berkembang. Jika terlalu sempit akan terjadi persaingan memperoleh unsur hara, air, sinar matahari, dan tempat berkembang. 

Jarak tanaman cabe rawit tidak hanya dipengaruhi habitus tanaman dan luas perakaran, tetapi juga faktor-faktor lain. Kondisi yang mempengaruhi penurunan produktivitas tanaman sehingga merugikan petani.

Pengaturan terbagi menjadi beberapa macam. Ada single row atau disebut juga dengan baris tunggal, kemudian baris rangkap atau double row. Kemudian, bujur sangkar hingga semua segala penjuru yang disebut dengan equidistant, atau hexagonal, serta banyak lagi. Tajuk, perakaran serta kondisi tanah turut menentukan pengaturan ini. 

Peningkatan produksi akibat pengaturan akan didapat. Jarak tanaman cabe rawit menentukan hasil panen karena populasinya seimbang. Hasil disini didapat dari segi kualitas serta kuantitas.

Selain menurunkan kompetisi terhadap air, unsur hara serta cahaya matahari juga mempermudahkan perawatan. Misalnya pemupukan, penyiangan, pendangiran, hingga pengendalian hama dan penyakit.


Bagaimana Cara Menentukan Jarak Tanam?

Ketahui Jarak Tanaman Cabe Rawit yang Paling Optimal

Setelah mengetahui pentingnya pengaturan jarak tanaman cabe rawit, saatnya menentukan untuk segera diaplikasikan. Dalam praktik budidaya tidak harus selalu berpatokan pada perhitungan rumus dan angka-angka.

Justru di tingkat petani pengaplikasiannya lebih fleksibel. Biasanya berdasarkan perkiraan dari pengalaman sebelumnya. Pada saat terjadi perubahan lingkungan seperti kelembaban meningkat pengaturan bisa disesuaikan. Berikut faktor yang perlu dipertimbangkan.

1. Varietas tanaman

Contohnya cabe, setiap varietas memiliki habitus atau perawakan berbeda. Jarak tanam cabe rawit satu baris tentu berbeda dan ini berfungsi untuk memudahkan dalam perawatan.

Lebar tajuk atau jangkauan percabangan
Semakin lebar tajuk membutuhkan ruang tumbuh lebih besar juga. Sehingga tidak terlalu lembab, pencahayaan sinar matahari dapat diterima secara optimal.

2. Jangkauan akar

Serupa dengan lebar tajuk, jangkauan akar yang semakin luas memerlukan ruang lebih besar. Sehingga tidak terjadi perebutan dalam mendapatkan unsur hara. 

3. Anakan

Jika tanaman menghasilkan anakan, dibutuhkan pengaturan jarak tanaman cabe rawit lebih lebar. Sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan bisa dipisahkan menjadi individu baru.

4. Kesuburan lahan

Pada tanah subur penanaman sedikit rapat tidak akan masalah. Ketersediaan unsur hara dan air melimpah. Namun tetap harus memperhatikan faktor kecukupan sinar matahari yang sampai pada daun.

5. Ketinggian tempat

Bila suatu varietas beradaptasi pada semua ketinggian baik dataran rendah, menengah sampai tinggi, maka jarak tanaman cabe rawit untuk dataran tinggi menjadi sempit karena pertumbuhan tanaman lebih lambat. 

Namun tidak berlaku bagi komoditi yang spesifik dataran tinggi seperti wortel, kentang, kopi arabika, brokoli, tamarillo, markisa ungu dan jenis hortikultura lainnya. Lebar penanaman masing-masing sudah mengikuti standar.


Rumus Jarak Tanaman Cabe Rawit

Ketahui Jarak Tanaman Cabe Rawit yang Paling Optimal

Penentuan ukuran lebar penanaman harus ditentukan sejak awal. Dibutuhkan sarana dan prasarana. Juga memilih salah satu metode yang paling sesuai dengan varietas. Berikut contoh penentuannya di beberapa daerah berdasarkan kebiasaan petani.

Jarak tanaman cabai rawit 1,25 m antar barisan
Lebar 1,25 m, di mana jarak antarbarisan 0,5 m bagian dalam barisan 0,8 m. Namun ada juga yang menggunakan pertimbangan 1,5 m dan untuk dalam barisan 1,0 m. 

Dalam standar kebiasaan ini jika ingin menanam cabai dengan sistem tumpang sari maka ukuran bedengan harus lebar. Selanjutnya cukup menambahkan jenis komoditi lain misalnya kacang panjang atau tomat.

Jarak 1,2 m

Bedengan ukuran 1,2 m, ukuran antar barisannya menggunakan 80 cm atau sekitar 15-20 cm dan pinggir bedengan 50 cm. Ini juga cukup ideal dan masih memungkinkan pertumbuhan serta perkembangan secara optimal.

Pada standar di atas sangat terbatas apabila ingin menggunakan sistem tumpang sari. Lebih optimal jika bermaksud menggunakan tumpang sari maka jarak tanaman cabe rawit dibuat 70 cm atau 100 cm dengan jarak dari bedengan 25 cm.

Penanaman dalam polybag

Selain diterapkan secara umum pada lahan pertanian, penanaman cabe dan komoditi lainnya bisa dilakukan menggunakan polybag. Biasanya diterapkan untuk efisiensi lahan karena luasnya terbatas.

Dalam hal ini pengaturan jarak tanam cabe di polybag juga perlu dilakukan. Tujuannya adalah untuk mempermudah perawatan seperti pengendalian hama penyakit, pemupukan, serta memastikan antar daun tidak saling menaungi.

Untuk sistem perakaran sendiri tidak perlu dikhawatirkan karena sudah dalam media masing-masing. Unsur hara hanya dikonsumsi sendiri tanpa ada gangguan dari sistem perakaran lain.

Menggunakan polybag ini juga memaksimalkan penyerapan nutrisi dari tanah. Sebab sifat bahannya dapat menekan pertumbuhan gulma. Dari awal penanaman hingga masa panen masih efektif digunakan dengan jaminan produktivitas yang signifikan.

Jarak tanaman cabe rawit dapat juga diterapkan pada media pot dengan metode sama dengan polybag. Tetap paling utama adalah mengenali dulu varietasnya sehingga bisa ditentukan berapa ukuran pot yang akan digunakan.

Tidak hanya berlaku untuk cabe rawit, pengukuran dan penentuan lebar masing-masing penanaman bisa diterapkan pada komoditi sayuran dan buah lainnya. Bagi Anda yang suka memanfaatkan lahan terbatas bisa menganalogikan prinsip ukuran lebar tanam ini.

Jadi meski bukan budidaya dalam skala besar tetap efisien dan hasilnya maksimal. Mulai dari kebutuhan bibit, pupuk, pengairan bisa diketahui sejak awal melalui penerapan metode sama dengan jarak tanaman cabe rawit.

Posting Komentar

© Atarbiyah. All rights reserved. Developed by Jago Desain