Cara Okulasi Tanaman Anti Gagal yang Bisa Dicoba

Salah satu cara okulasi tanaman yang benar adalah dengan memahami persyaratan dan persiapannya terlebih dahulu dengan baik.
Cara Okulasi Tanaman Anti Gagal yang Bisa Dicoba

Cara okulasi tanaman bisa diterapkan pada tumbuhan berkayu. Okulasi adalah menggabungkan dua bagian tanaman hidup. Biasanya diterapkan pada bagian batang. Dari proses penggabungan ini akan didapat sifat kombinasi antara organ serta jaringan. 

Pada proses ini dibutuhkan bagian atas dan bawah dari tanaman berbeda. Bagian atas atau batang atas dipilih yang unggul dalam pertumbuhan batang, ranting, daun sehat, lebat, bunga tidak mudah rontok, buah banyak, dan sifat produktivitasnya.

Sementara batang bawah dipilih yang memiliki sistem perakaran kuat dan kokoh. Sehingga dari penggabungan keduanya didapatkan bibit yang lebih unggul. Dari segi kekuatan perakaran maupun produktivitas yang nampak di bagian atas tanaman.

Ketahui Beberapa Syarat Okulasi Tanaman

Cara Okulasi Tanaman Anti Gagal yang Bisa Dicoba

Cara okulasi tanaman buah yang sukses dimulai dari penerapan syarat-syaratnya. Ada kondisi tertentu yang harus dipenuhi supaya proses penempelan ini berhasil hingga mendapatkan tanaman unggul.

Tidak mengalami pertumbuhan daun baru
Bibit yang akan disambung sebaiknya tidak sedang mengalami pertumbuhan daun baru. Sebab ini akan mempengaruhi kulit yang digunakan sebagai jendela okulasi, lebih cepat kering saat disayat dan menyebabkan kegagalan.

1. Syarat umur batang

Batang atas dan bawah usahakan berumur sama. Umur batang anggur ini bisa memengaruhi proses kecepatan pembentukan tunas. Maka perlu kesesuaian antara umur tanaman yang akan di okulasi, misalnya cara okulasi tanaman jambu harus dari 2 bibit seumuran.

Untuk batang bawah sebaiknya berasal dari hasil perbanyakan generatif menggunakan biji. Karena memiliki akar kuat serta tahan terhadap kondisi kering. Ini merupakan keunggulan dan pertimbangan memilih batang bawah.

2. Genus harus sama

Kedua batang yang akan disambungkan berasal dari genus sama. Sebab keduanya akan memiliki sifat fisiologi sama, sehingga memperkecil kegagalan. Secara syarat tumbuh dan kebutuhan nutrisinya juga tidak jauh berbeda.

3. Terhindar dari hama penyakit

Cara okulasi tanaman selanjutnya adalah memenuhi syarat kesehatan. Di mana keduanya harus terhindar dari serangan hama dan penyakit. Ini akan memperbesar tingkat keberhasilan dibanding bibit terserang penyakit.

Selain memperbesar keberhasilan, syarat ini juga sebagai antisipasi penularan. Dari batang bawah yang sehat tidak akan menularkan penyakit atau gejala serangan hama pada batang atas dan sebaliknya.
Berasal dari induk kualitas unggul

Cara okulasi tanaman paling penting adalah dari induk berkualitas unggul. Tujuannya supaya sifat-sifat unggul tersebut nantinya diturunkan ke generasi berikutnya. Salah satu sifat unggul adalah dilihat dari produktivitasnya.


Berbagai Persiapan Proses Okulasi Tanaman

Cara Okulasi Tanaman Anti Gagal yang Bisa Dicoba

Sebelum memulai proses penempelan antara 2 batang, perlu dilakukan beberapa persiapan matang terlebih dahulu. Persiapan ini berkaitan langsung dengan kelancaran proses dan keberhasilannya.

1. Penentuan waktu

Terapkan cara okulasi tanaman pada waktu ideal, di mana kondisi cuaca tidak terlalu panas, kelembaban terjaga. Disarankan untuk melakukan teknik ini pagi hari sekitar jam 9 pagi atau jam 4 sore.

Saat kondisi cuaca terik dikhawatirkan terjadi penguapan berlebih. Mata tunas serta bagian yang akan disambungkan cepat kering. Sebaliknya saat hujan dengan intensitas terlalu tinggi berpotensi menyebabkan pembusukan.

2. Persiapan batang bawah 

Batang berasal dari tanaman berusia setidaknya tiga sampai empat bulan. Diameternya berukuran pensil atau sebesar jari dan ada kayu agar kulit batang pohon anggur bisa disayat. Boleh berasal dari budidaya di lahan, pot, maupun polybag.

Pada jenis tanaman tertentu ada yang digunakan usia 6-8 bulan. Pertimbangannya adalah ukuran diameter. Sebab setiap jenis tanaman memiliki sifat dan kondisi pertumbuhan berbeda.

3. Persiapan entres 

Persiapan batang atas atau entres untuk diambil mata tunasnya. Wajib berasal dari varietas unggul, produktif, sehat, terbebas dari serangan hama penyakit. Tidak diperlukan panjang tertentu sebab cara okulasi tanaman hanya akan mengambil mata tunas saja.

4. Persiapan alat

Alat yang dibutuhkan diantaranya pisau okulasi, cutter atau silet tajam dan steril. Siapkan plastik PE, grafting tape, atau plastik es lilin. Jangan lupa juga untuk menyiapkan lokasi penempatan bibit hasil okulasi sementara waktu.

Selama beberapa hari sampai penempelan memberi indikasi keberhasilan diperlukan naungan. Bibit juga tetap butuh perawatan seperti penyiraman serta nutrisi dari pemupukan berkala, contoh seperti cara okulasi tanaman karet sehingga bisa berhasil.


Inilah Cara Okulasi Tanaman Anti Gagal

(Gambar 2.3)
Setelah syarat dan persiapan semuanya selesai dilakukan, Anda bisa langsung mulai prosesnya. Tidak diperlukan waktu lama untuk proses okulasinya ini. Langkah mudahnya seperti di bawah ini.

1. Buat jendela okulasi

Gunakan pisau tajam dan steril pada langkah ini. Jendela dibuat pada ketinggian sekitar 10 cm dari permukaan tanah. Ukuran paling ideal adalah 1 x 5 cm. Jika dirasa terlalu panjang, pilih batang bawah dengan ukuran diameter lebih besar supaya dapat disayat.

Atur waktu antara membuat sayatan dengan proses penempelan mata tunas. Jika terlalu lama, bisa ada kemungkinan kondisinya terlalu kering. Ini menjadi salah satu faktor kegagalan dan kematian bibit tanaman.

2. Siapkan mata tunas sebagai entres

Cara okulasi tanaman berikutnya adalah pengambilan mata tunas. Harus dilakukan menggunakan pisau khusus supaya lebih akurat dan rapi. Ukurannya diusahakan lebih kecil dibanding jendela okulasi supaya mudah saat akan ditempel.

3. Proses penempelan

Mata tunas ditempelkan persis pada jendela okulasi. Masukkan mata tunas dengan tepat secara presisi dan benar-benar menempel. Kemudian tahan posisinya dengan mengikatnya menggunakan tali rafia hingga terikat sempurna.

Pada saat menempel upayakan tidak ada kotoran ikut masuk ke dalam kulit batang. Misalnya dari tanah, atau kotoran lain. Pastikan kebersihannya dengan membersihkan sayatan, sehingga meminimalisir masuknya sumber penyakit.

4. Perawatan

Cara okulasi tanaman jadi semakin tinggi kesuksesannya jika diakhiri dengan proses perawatan. Bagaimanapun juga ini adalah bibit yang masih rentan kekuatannya. Minimal harus mendapatkan penyiraman 2-3 hari sekali supaya tetap lembab namun tidak terlalu basah.

5. Periksa hasilnya

Pastikan keberhasilannya dengan melakukan pemeriksaan pada 2-3 minggu setelah proses penempelan dilakukan. Jika mata tunas berwarna hijau, menunjukkan adanya pertumbuhan, artinya berhasil.

Sebaliknya jika mata tunas hasil penempelan tampak coklat, kering, atau seperti ditumbuhi jamur, ini menunjukkan indikasi kegagalan. Bisa jadi karena terlalu basah, sirkulasi udara kurang lancar sehingga muncul jamur.

Cukup mudah menerapkan cara di atas. Teknik ini dapat diterapkan pada semua bibit berkambium. Percobaan pertama mungkin gagal karena beberapa faktor yang tidak terduga. Namun percobaan berikutnya pasti berhasil dengan mengikuti cara okulasi tanaman di atas.

Posting Komentar

© Atarbiyah. All rights reserved. Developed by Jago Desain