Fungsi Kalium Bagi Tanaman Buah dan Sayur

Untuk memaksimalkan fungsi kalium bagi tanaman, Anda bisa memanfaatkan banyak hal termasuk yang berasal dari sumber alami.
Fungsi Kalium Bagi Tanaman Buah dan Sayur

Fungsi kalium bagi tanaman cukup signifikan berkaitan dengan pertumbuhan serta perkembangan. Salah satu unsur hara makro ini dibutuhkan dalam jumlah cukup besar terutama selama pertumbuhan vegetatif hingga generatif.

Bagi Anda yang suka bercocok tanam tentu sering menggunakannya pada awal masa pertumbuhan tanaman. Umumnya diberikan dalam bentuk pupuk instan. Sehingga pengaplikasiannya lebih praktis.

Pada praktek budidaya skala rumahan bisa juga menggunakan sumber organik yang mudah didapat. Sumber nutrisi unsur makro satu ini terkandung dalam berbagai bahan organik ramah lingkungan juga.

Lalu apa sebenarnya fungsi kalium untuk tanaman yang biasa diaplikasikan? Apa risikonya jika tanaman tidak diberikan unsur hara satu ini? Berikut penjelasannya.

Ketahui Fungsi Kalium Bagi Tanaman

Fungsi Kalium Bagi Tanaman Buah dan Sayur

Layaknya makanan bagi tubuh manusia, pupuk memiliki manfaat serupa. Sebagai nutrisi yang menunjang pertumbuhan serta perkembangan. Saat terjadi kekurangan, maka akan muncul gejala tidak sehat begitu juga saat kelebihan.

Setiap tanaman selalu mengalami fase vegetative. Di antaranya pertambahan jumlah dan luas daun, pertambahan panjang cabang, akar dan sebagainya. Ini semua perlu ditunjang oleh nutrisi optimal termasuk unsur K. Berikut fungsinya pada tanaman.

  1. Membantu pembentukan hingga distribusi karbohidrat
  2. Fungsi kalium bagi tanaman sebagai katalisator pembentukan protein
  3. Mengatur kegiatan unsur mineral serta pergerakan stomata
  4. Meningkatkan pertumbuhan jaringan pengangkutan yaitu meristem
  5. Memperkuat batang menghasilkan batang serta akar kokoh
  6. Fungsi K2O untuk tanaman mengaktifkan enzim
  7. Membuat biji lebih padat berisi
  8. Meningkatkan kadar gula dalam buah
  9. Meningkatkan kualitas, sehingga memiliki bentuk, warna, dan kadar yang lebih baik untuk buah dan biji-bijian.
  10. Fungsi kalium bagi tanaman dominan dalam ketahanan terhadap hama dan penyakit
  11. Membantu pertumbuhan serta perkembangan sistem akar 


Beberapa Gejala Kekurangan Unsur K 

Fungsi Kalium Bagi Tanaman Buah dan Sayur

Setelah mengetahui fungsi unsur hara makro K terhadap pertumbuhan, maka bisa diketahui tandanya saat terjadi kekurangan. Pada dasarnya kebutuhan fase generatif akan meningkat dibanding vegetatif, terutama saat muncul bunga dan buah.

Pada kondisi masih muda atau fase vegetatif, mungkin lebih sulit diketahui saat terjadi defisiensi. Biasanya terdeteksi saat sudah muncul gejala fatal. Berikut beberapa tanda bahwa tanaman buah dan sayur Anda kekurangan unsur Kalium.

1. Daun mengerut dan kering

Fungsi kalium bagi tanaman akan tampak pada daun. Apabila kekurangan unsur ini maka akan tampak gejala daun kering, menggulung, kecoklatan seperti terbakar, kuning tidak merata pada ujungnya. 

2. Pertumbuhan kerdil karena batangnya lemah serta pendek

Daun tumbuh tidak sempurna, tidak dapat melakukan fungsi fotosintesis dengan optimal. Sehingga asupan makanan dan metabolisme jadi tidak lancar ke berbagai organ lain salah satunya batang.

3. Buah kecil, hasilnya jelek, mutunya rendah, dan tidak kuat bila disimpan

Gejala ini tampak saat fungsi kalium pada tanaman cabe tidak berjalan optimal. Buah jadi lebih kecil, kadang lebih kerdil, rasa dan kandungan nutrisi didalamnya tidak standar. Secara keseluruhan menurunkan kualitas.

Buah muda gugur seperti pada kelapa dan jeruk
Hal ini dikarenakan asupan nutrisi terutama karbohidrat tidak optimal masuk ke dalam jaringan tangkai buah dan buah. Buah cepat menguning dan kering padahal belum masak sehingga gugur lebih awal.

4. Rentan terhadap penyakit

Ketahanan terhadap penyakit menurun karena pembentukan protein sebagai sel pembangun terhambat. Fungsi kalium bagi tanaman tidak efektif sehingga mudah terserang penyakit dan virus yang akhirnya menyebabkan kering, busuk dan mati.


Berbagai Sumber Kalium dari Pupuk

Fungsi Kalium Bagi Tanaman Buah dan Sayur

Setelah mengetahui fungsi dan risiko yang terjadi jika dalam budidaya buah dan sayur kekurangan unsur K, maka sudah saatnya untuk mulai mencukupi kebutuhannya. Paling mudah adalah menggunakan pupuk instan seperti di bawah ini.

1. Pupuk Kalium Sulfat

Pupuk ini merupakan campuran kalium oksida dan asam belerang. Lebih populer dengan sebutan ZK atau zwavelzure kali. Bentuknya berupa butiran kecil berwarna putih, bersifat higroskopis dan bereaksi asam pada tanah.

Pupuk ini beredar di pasaran dalam dua macam. Pertama ZK 90 itu memiliki K2O hingga 45% sampai dengan 90%. Kedua adalah ZK 96 dengan K2O sebesar 52%.

2. Pupuk Kalium Klorida

Fungsi kalium bagi tanaman bisa didapat dari sumber satu ini. Namun saat ini ketersediaan di pasar terbatas salah satunya karena harganya cukup mahal. Umumnya lebih banyak digunakan untuk budidaya dalam skala besar.

Pupuk KCL juga ditemukan dalam 2 macam dengan fungsi kalium pada tanaman yang sama. Pertama adalah KCl 80, mengandung K2O sebesar 53%. Jenis kedua KCl 90, kandungan K2O sebesar 58%.

Pupuk Paten-Kali atau Kalium Magnesium Sulfat
Pupuk paten-kali merupakan campuran kalium oksida dan magnesium sulfat. Pupuk ini mengandung K sebesar 21% – 30% serta kandungan hara MgO hingga 6% – 19,5%. Banyak digunakan di daerah sub-tropis, karena kandungan hara MgO-nya cukup besar. 

3. Pupuk Kalium Nitrat

Fungsi kalium pada tanaman dari pemberian pupuk ini sangat efektif karena kebutuhan unsur K dan N dapat diberikan sekali aplikasi. Kandungan K sebesar 45% – 46%, N 13%, sangat cocok untuk yang sensitif terhadap klorida seperti tembakau.


Sumber Hara Organik dari Alam

Fungsi Kalium Bagi Tanaman Buah dan Sayur

Memaksimalkan fungsi kalium bagi tanaman bukan hanya melalui pemberian pupuk kimia, bisa juga didapat dari sumber alami. Salah satu bahan organic yang menghasilkannya adalah sabut kelapa. Unsur K didalamnya cukup tinggi.

Tidak heran jika bahan organic ini dimanfaatkan sebagai media tanam yaitu cocopeat. Biasa digunakan untuk media tanam anggrek yang masih kecil. Untuk memanfaatkan sabut kelapa biasanya juga dibuat menjadi mol sabut kelapa.

Fungsi kalium bagi tanaman bisa didapat dari bahan organik lain. Di antaranya adalah pupuk kompos, pupuk kandang, kotoran burung (guano), kotoran cacing. Pada kompos atau kotoran hewan biasanya kandungan K rendah, namun tetap efektif menunjang pertumbuhan tanaman.

Terdapat juga dalam minyak ikan, pupuk organic cair dari limbah rumah tangga, arang sekam, abu dapur, arang kayu, serbuk gergaji, jerami serta kulit maupun bonggol pisang. Jadi jika kebutuhannya skala kecil, bisa memanfaatkan dari bahan-bahan yang ada tersebut.

Baik untuk bertanam buah, sayur atau bunga, tetap diperlukan kecukupan nutrisi optimal. Sehingga pertumbuhan perkembangan tanaman baik, produktifitasnya maksimal, serta memberi manfaat yang semuanya bersumber pada fungsi kalium bagi tanaman. 

Posting Komentar

© Atarbiyah. All rights reserved. Developed by Jago Desain