Cara Mengajar Anak Mengaji Agar Tidak Bosan dengan Tepat

Ketahui bagaimana sebenarnya pendekatan cara mengajar anak mengaji agar tidak bosan sehingga kemampuan mereka dapat meningkat secara konsisten.
Cara Mengajar Anak Mengaji Agar Tidak Bosan

Banyak orang tua bingung bagaimana cara mengajar anak mengaji agar tidak bosan terutama jika usianya masih dini. Di Indonesia praktik mengajarkan membaca al quran sejak dini memang sudah hal lumrah.

Itu juga bagus apabila diimplementasikan secara tepat oleh orang tua kepada anaknya. Namun masalahnya adalah cukup banyak orang tua tidak tahu bagaimana kemampuan anaknya dan tetap memaksakan kehendak tersebut.

Padahal kita tahu sendiri bahwa kemampuan manusia di usia dini untuk tetap fokus pada satu hal itu terbatas. Oleh sebab itu salah satu alasan mengapa anak susah diajak belajar apapun bentuknya karena memang adanya short attention span.

Tidak mengherankan jika banyak para wali merasa kebingungan bagaimana mengatasi hal tersebut. Tenang saja kami sudah memberikan beberapa opsi agar kegiatan seperti ini menjadi tidak membosankan.


Cara Mengajar Anak Mengaji Agar Tidak Bosan dengan Bahasa Arab

Cara Mengajar Anak Mengaji Agar Tidak Bosan dengan Tepat

Salah satu alasan mengapa membaca Al- Quran itu membosankan bagi anak adalah perbedaan kultur. Misalnya keluarga memang tidak ada kultur sama sekali dengan kemampuan komunikasi bahasa arab.

Kompleksitas huruf dan juga pelafalannya akan membuat adaptasi seseorang menjadi lebih sulit. Oleh sebab itu kami sarankan jangan awali dengan belajar mengaji namun mengawalinya dengan bahasa arab.

Ternyata cara mengajar anak mengaji agar tidak bosan menggunakan pendekatan seperti ini cukup efektif. Seseorang akan tahu bagaimana arti sebuah kata dalam bahasa arab sehingga kegiatan membaca itu ada artinya.

Salah satu alasan terbesar mengapa mengaji itu membosankan adalah mereka mengeluarkan bunyi tanpa tahu artinya. Jika kita mengetahui artinya maka kegiatan seperti ini akan sama menariknya dengan membaca buku cerita.

Dalam islam sendiri membaca tulisan arab menjadi sebuah fundamental penting karena berkaitan erat dengan ritualistik. Apa jadinya seorang muslim jika tidak bisa membaca tulisan arab.

Bahkan nantinya jelas lebih absurd lagi apabila tidak mengetahui arti dari bunyi yang mereka ucapkan. Oleh sebab itu mengawali menggunakan pendekatan bahasa akan menjadi metode paling mudah.

Ini memang cara mengajar anak mengaji agar tidak bosan yang butuh investasi waktu cukup banyak. Namun hasilnya nanti untuk jangka panjang jelas tidak boleh kita anggap sebelah mata.

Kembalikan saja pada diri sendiri misalnya kita harus mengaji tanpa adanya motivasi keimanan. Begitu juga anak, mereka belum memahami sepenuhnya bagaimana konsep keimanan sehingga mampu memacu semangat untuk mengaji.

Kita sebagai orang tua perlu memberikan konteks lebih simpel dari iman agar buah hati tergerak minatnya. Ingat, jangan memaksakan anak untuk mengaji hanya agar terlihat orang tuanya agamis.


Cara Mengajar Anak Mengaji Agar Tidak Bosan Bersama Orang Tua

Segmen kedua ini tidak kalah penting yaitu bagaimana peran orang tua memberikan contoh bagi anaknya. Karena cukup banyak kasus di Indonesia seperti ini, kedua orang tuanya dangkal dalam teologi namun menginginkan anaknya sedini mungkin tahu lebih dalam.

Tentu hal seperti itu sangat absurd apabila kita implementasikan dalam kehidupan manusia ketika mereka masih kecil. Bahkan ini cenderung tidak akan membekas sama sekali pada saat buah hati mulai beranjak tumbuh.

Ingat bahwa cara mengajar anak mengaji agar tidak bosan adalah memberikannya contoh secara langsung. Misalnya orang tua langsung memandu anak untuk membaca iqra sebagai dasarnya.

Oleh sebab itu kita bisa membangun berbagai jenis interaksi antara orang tua dan buah hatinya. Mulai dari membaca bersama, bergantian, atau melakukan sejenis quiz dengan gratifikasi sepadan.

Tanpa kehadiran orang tua secara langsung dalam mendukung kegiatan anaknya jelas nantinya mereka akan merasa bosan. Itu juga menjadi alasan mengapa buah hati juga sulit diajak untuk belajar mata pelajaran misalnya.

Karena menurut pandangan manusia kecil tersebut mengapa dia harus melakukan hal itu. Padahal orang tuanya hanya melihat saja tanpa merasakan bagaimana sulitnya effort selama melakukan pembelajaran.

Pemahaman pandangan seperti itu adalah fundamental dalam penerapan cara mengajar anak mengaji agar tidak bosan. Jika orang tuanya saja tidak mau memahami sudut pandang tersebut bagaimana anaknya bisa belajar secara optimal.

Bisa saja kita menerapkan sistem tangan besi dalam melakukan bimbingan namun untuk jangka panjang tentu kurang bijak. Jadi silahkan pilih sendiri bagaimana pendekatan paling optimal untuk dipakai.

Apapun bentuknya usahakan agar buah hati merasa senang dan nyaman dalam mempelajari sesuatu. Jika mereka sudah lelah biarkan saja beristirahat sejenak dengan memberikan selingan aktivitas edukatif lainnya.


Apakah Mengajar Anak Mengaji Itu Penting?

Banyak orang ingin tahu bagaimana cara mengajar anak mengaji agar tidak bosan namun belum sadar bagaimana pentingnya mengaji itu sendiri. Sebagai umat islam mengaji atau membaca tulisan arab adalah staple skill.

Tidak boleh kita tidak bisa membaca al quran meskipun itu dilakukan secara perlahan. Karena hampir semua segi ritualistik pasti menggunakan tulisan dan bahasa arab sebagai metode mengkomunikasikannya.

Yang sebenarnya kurang penting dalam motivasi mengajarkan anak mengaji adalah agar mereka menjadi hafidz di usia dini. Kecuali jika keluarga dari si kecil memang memiliki latar belakang relevan dengan gelar tersebut.

Jika orang biasa tidak ada untungnya memaksakan anak terutama ketika mereka belum berusia tujuh tahun untuk menjadi hafidz. Latih buah hati membaca al quran sewajarnya atau sesuai kebutuhan saja.

Melakukan pendekatan cara mengajar anak mengaji agar tidak bosan menggunakan sistem bahasa juga lebih baik. Jadi tujuan utamanya adalah agar si kecil tidak hanya pandai melafalkan tulisan saja namun juga tahu artinya.

Potret kesalahan secara pragmatis seperti ini banyak kita temui di Indonesia terutama sekarang. Orang tua sudah memaksakan buah hatinya untuk menghafalkan al quran padahal mereka sendiri tidak mendapatkan benefit dari hal itu.

Mempelajari ilmu agama dengan dasar memaksakan kehendak itu jelas buang-buang energi saja. Lebih baik sebagai masyarakat umum kita lakukan secara normal dan sesuai kebutuhan ritualistik saja.

Jika sudah mengetahui bagaimana pendekatan paling tepat tentu Anda bisa segera mempersiapkannya. Karena dengan menerapkan cara mengajar anak mengaji agar tidak bosan tentu kemampuan bisa naik secara konsisten.

Posting Komentar

© Atarbiyah. All rights reserved. Developed by Jago Desain