Cara Mengajari Anak Membaca Tanpa Mengeja, Ini Metodenya

ketahui bagaimana cara mengajari anak membaca tanpa mengeja menggunakan pendekatan visual, auditori, sampai oral sehingga hasilnya bisa optimal
Ada banyak sebenarnya cara mengajari anak membaca tanpa mengeja selama mereka mempelajarinya. Karena terlalu banyaknya metode kami akan bagi saja menggunakan tiga pendekatan paling umum.

Ada pendekatan visual, auditori, dan juga oral sehingga buah hati dapat meningkatkan kemampuan membacanya. Kami akan menjelaskan ketiga pendekatan tersebut secara sistematis sehingga mudah dipahami.

Mulai dari bagaimana metode paling mainstream atau umum digunakan sampai lebih spesifik tergantung kebutuhan anak. Sehingga sebagai orang tua Anda bisa memberikan metode pembelajaran paling sesuai.

Karena sekali lagi interaksi dasar seperti ini memang paling optimal apabila dibekali sejak dari rumah. Sehingga sebelum anak memasuki pendidikan formal mereka setidaknya memiliki fundamental bagus.

Cara Mengajari Anak Membaca Tanpa Mengeja Menggunakan Pendekatan Visual

Cara Mengajari Anak Membaca Tanpa Mengeja, Ini Metodenya

Pendekatan visual ini sebenarnya paling umum digunakan baik pada pendidikan konvensional. Seseorang akan dikenalkan pada setiap bentuk huruf agar mampu menghafalkannya.

Ketika sudah mampu menghafalkan bentuk secara visual lalu mereka akan mulai mempelajari bagaimana bunyinya. Kita tidak perlu melakukan pengejaan apabila dari visual saja sudah memahami bagaimana bunyinya.

Ini merupakan cara mengajari anak membaca tanpa mengeja paling mudah karena secara umum manusia adalah makhluk visual. Artinya daya ingat mereka akan lebih kuat ketika memperhatikan bentuk, corak, atau warna tertentu.

Dengan memakai pendekatan seperti ini seseorang juga akan memiliki tendensi memahami makna secara utuh pada sebuah kata. Jadi kita tidak perlu lagi mengeja karena sudah tahu bagaimana susunan visualnya.

Apabila buah hati sudah mampu memahami makna dari sebuah kata maka pengejaan tidak perlu lagi dilakukan. Orang dewasa kebanyakan menggunakan pendekatan ini pada saat kegiatan baca tulis.

Jadi mereka tidak lagi harus mengeja namun sudah mengerti, menghafal, dan mampu mengimplementasikan simbol dengan maknanya. Disisi lain mengeja juga salah satu metode yang ternyata cukup membuang waktu.

Padahal ada cara mengajari anak membaca tanpa mengeja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan metode tersebut. Apabila kita bisa menggunakan pendekatan visual sebagai acuan mengapa tidak mengimplementasikannya.

Hasilnya jelas dapat kita lihat pada orang dewasa dengan kemampuan baca normal. Mereka tidak lagi perlu melakukan pengejaan namun sudah dapat menafsirkan susunan huruf secara visual dan memahami maknanya.

Sehingga memakai sistem seperti ini akan memberikan hasil paling mudah baik bagi pengajar (orang tua) atau buah hati. Sebagai sistem cukup umum tentu saja tidak terlalu sulit kita melakukannya.

Cara Mengajari Anak Membaca Tanpa Mengeja Menggunakan Pendekatan Auditori

Pendekatan auditori secara umum memang berguna dalam kebutuhan komunikasi. Jika diterapkan secara spesifik ini juga akan berdampak masif terhadap kemampuan baca tulis buah hati Anda.

Secara umum metode pendekatan auditori lebih menonjolkan bunyi dari sebuah simbol sebagai pengantar. Jadi ini masih gabungan dari metode visual karena keduanya tidak dapat dipisahkan secara spesifik.

Ternyata cara mengajari anak membaca tanpa mengeja menggunakan sistem seperti ini juga bagus. Terutama untuk anak berkebutuhan khusus seperti disleksia agar mereka tetap bisa memahami sebuah kata atau frasa secara keseluruhan.

Kunci dari metode tersebut ada pada bagaimana pengajar, disini adalah orang tua mengenalkan bunyi. Hal tersebut juga dapat dilakukan dengan bantuan dari alat peraga seperti benda dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya kita akan mengenalkan buah apel pada buah hati agar mereka dapat melafalkan namanya. Ketika sudah mengetahui bagaimana cara melafalkannya kita akan mengajari apa saja struktur visual guna menyusun bunyi tersebut.

Sebagai contoh buah apel untuk menghasilkan bunyi apel maka kita harus menggunakan huruf a, p, e, l. Metode tersebut memang relatif lebih sulit diterapkan bagi orang tua pada umumnya.

Karena cara mengajari anak membaca tanpa mengeja ini tidak digunakan oleh kebanyakan orang dewasa. Perlu diingat bahwa sebagian besar orang dewasa membaca hanya menggunakan pendekatan visual saja.

Sedikit sekali orang menggunakan pendekatan auditori untuk menafsirkan sebuah konteks secara auditori. Sistem seperti ini juga cukup jarang diterapkan oleh orang secara kebanyakan.

Gabungan antara visual auditori adalah metode pengajaran paling ideal sehingga seseorang menjadi semakin mudah membaca. Bahkan mereka tidak perlu membuang waktu dengan mempelajari bagaimana caranya mengeja.

Cara Mengajari Anak Membaca Tanpa Mengeja Menggunakan Pendekatan Oral

Ini adalah metode paling jarang digunakan namun merupakan salah satu opsi terbaik bagi anak berkebutuhan khusus tuna rungu. Pendekatan oral adalah bagaimana kita menjelaskan visual huruf dengan bahasa bibir.

Misalnya bagaimana kondisi bibir seseorang ketika mengucapkan huruf b sebagai dasarnya. Kemudian lebih kompleks lagi bagaimana mengenalkan gerakan bibir pada saat mengucapkan sebuah kata.

Memang cara mengajari anak membaca tanpa mengeja memakai pendekatan oral akan cukup menantang. Alasannya karena belum tentu semua orang dewasa biasa membaca gerak bibir seseorang.

Padahal mengenalkan bagaimana gerak bibir seseorang saat berkomunikasi juga akan mempermudah bagi anak tanpa kebutuhan khusus. Sehingga buah hati akan semakin mudah memahami perkataan seseorang.

Misalnya pada saat kondisi ruangan cukup ramai sehingga kemampuan pendengaran kurang dapat diandalkan. Dengan memperhatikan bahasa bibir seseorang tetap dapat berkomunikasi tanpa ada hambatan.

Untuk kegiatan baca tulis sendiri jelas sangat penting karena ini adalah pengenalan dasar kedua yaitu kata. Memang perlu diakui metode ini akan sedikit lebih lambat dibandingkan keduanya.

Namun dalam jangka panjang hasilnya juga akan tetap sama bahkan dengan potensi lebih bagus. Kecocokan bagi anak dengan keterbatasan kemampuan pendengaran juga akan cukup efektif diimplementasikan.

Jika Anda memang serius ingin mengajari buah hati sendiri untuk bisa baca tulisan tanpa mengeja itu perlu investasi waktu. Metode paling ideal memang tetap gabungan antara visual, auditori, kinestetik, dan taktil.

Namun gabungan antara visual auditori saja secara umum sudah cukup sebagai modal mereka baca tulis dasar. Jadi jika orang tua memang ingin membekali buah hati mereka sendiri tetap bisa melakukannya secara mandiri.

Konsep pembelajaran dari lingkup paling kecil memang terkadang diperlukan bagi buah hati. Jadi silahkan tentukan sendiri mana cara mengajari anak membaca tanpa mengeja paling pas untuk buah hati Anda.

Posting Komentar

© Atarbiyah. All rights reserved. Developed by Jago Desain