Ciri-Ciri Anak Pesantren Jatuh Cinta yang Perlu Anda Tahu

Ciri-ciri anak pesantren jatuh cinta diantaranya fokus belajar berkurang, memperhatikan penampilan, ingin berkomunikasi, selalu mencari tahu..
Ciri-Ciri Anak Pesantren Jatuh Cinta yang Perlu Anda Tahu

Tahukah Anda apa saja ciri-ciri anak pesantren jatuh cinta? Sebagaimana anak muda pada umumnya, seorang santri tentunya bisa jatuh hati kepada lawan jenis. Hal tersebut adalah sesuatu yang normal karena mencintai adalah fitrah manusia. 

Allah menanamkan rasa cinta di hati makhluk-Nya, baik cinta kepada Tuhan Alam Semesta, Rasulullah Saw., orang tua, termasuk kepada lawan jenis. Sebagaimana layaknya orang yang jatuh cinta, santri juga menunjukkan tanda-tanda khusus saat hatinya berbunga-bunga. 

Nah, apa saja ciri-ciri anak pesantren yang sedang merasakan manisnya perasaan cinta? Dan bagaimana cara yang tepat untuk menghadapi santri yang sedang jatuh cinta? Berikut ini ulasannya. 

Ciri-Ciri Anak Pesantren Jatuh Cinta

Siapa yang menyangka jika salah satu teman seperjuangan di pesantren diam-diam menyimpan rasa suka kepada diri Anda? Nah, jika Anda menemukan ciri-ciri berikut pada seorang santri, mungkin ia sedang jatuh cinta. 

1. Fokus Belajar Berkurang

Kegiatan utama seorang santri tidak lain tidak bukan adalah belajar (tholabul ilmi). Lantas, apa jadinya jika santri tidak fokus selama belajar? Ini adalah salah satu ciri-ciri anak pesantren jatuh cinta.

Berkurangnya fokus ketika belajar dapat disebabkan oleh banyak hal, misalnya kangen rumah atau bahkan kehabisan uang. Namun ketika santri jatuh cinta, fokusnya terdistraksi oleh sesuatu yang berbeda.

Saat jatuh cinta, seorang santri mungkin tidak fokus dalam menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an. Saat mengaji kitab, santri jatuh cinta tidak bisa memusatkan konsentrasinya pada pengajian. Mungkin ia akan mencoret-coret bukunya dengan tulisan puisi atau banyak melamun. 

2. Lebih Memperhatikan Penampilan

Kemudian, apa saja yang dilakukan anak pesantren saat jatuh cinta? Tanda yang cukup mudah dilihat yaitu lebih memperhatikan penampilan. Seorang santri terkadang dinilai relatif cuek dan tidak terlalu mengedepankan penampilan fisiknya. 

Namun ketika menyukai seseorang, secara alamiah santri akan menjadikan penampilan sebagai sesuatu yang penting untuk diperhatikan. Ketika melihat teman satu kamar Anda berpakaian lebih rapi dan memakai parfum, inilah ciri ia meningkatkan tampilan fisiknya. 

Santriwati mungkin ingin mengenakan pakaian yang berwarna menarik dengan polesan make up untuk menarik perhatian santri yang disukainya. Dengan berpenampilan lebih menarik, santri merasa semakin percaya diri di hadapan pujaan hatinya.  
  

3. Selalu Berusaha Menjalin Komunikasi

Ciri-ciri anak pesantren jatuh cinta berikutnya adalah selalu berusaha berkomunikasi dengan orang yang dicintainya. Siapa, sih, yang tidak ingin berlama-lama mengobrol dengan sang pujaan hati?

Terlebih dengan banyaknya media komunikasi saat ini yang bisa digunakan. Jika ada santri yang terlihat lebih sering mengirim chat atau menelepon Anda, mungkin ia sedang menaruh hati.

Meskipun bagaimana cara hidup di pesantren terkadang cukup sulit untuk berkomunikasi secara intens dengan lawan jenis, namun ia tetap pantang menyerah. Santri jatuh cinta yang sebelumnya tidak terlalu dekat mungkin akan lebih sering menyapa.  

Bahkan, bisa saja santri mencari-cari alasan hanya agar bisa mengobrol dengan Anda barang beberapa menit saja. 

4. Berusaha Mencari Tahu

Ketika dilanda asmara, seseorang akan mencari tahu apapun tentang orang yang disukainya. Ini juga menjadi salah satu ciri-ciri anak pesantren jatuh cinta. Santri akan terus berusaha mencari informasi apa saja tentang santriwati idamannya. 

Mulai dari hal-hal yang disukai dan tidak disukai, alamat rumahnya, kebiasaannya selama di pesantren, pelajaran favoritnya, bahkan tipe laki-laki ideal yang disukai santriwati tersebut. 

Ketika mengetahui hal-hal yang disukai pujaan hatinya, santri jatuh cinta mungkin akan berusaha menjadi versi terbaik sesuai kriteria sang santriwati.

5. Menunjukkan Perhatian

Menunjukkan perhatian kepada lawan jenis yang diincar adalah ciri-ciri anak pesantren jatuh cinta berikutnya. Memberikan perhatian adalah hal paling minimal untuk menunjukkan bahwa Anda menyukai seseorang. 

Meskipun santri dilarang menjalin hubungan spesial alias pacaran dengan sesama santri, namun mereka selalu memiliki cara untuk menunjukkan perhatiannya. Misalnya menanyakan apakah tes hafalannya berjalan lancar atau menawarkan bantuan jika ada kesulitan. 

Bentuk perhatian yang ditunjukkan mungkin terkesan sederhana dan tidak berlebihan. Biar bagaimanapun, bentuk perhatian tersebut tidak selayaknya ditunjukkan kepada teman biasa sehingga membuatnya terasa lebih istimewa. 

6. Ingin Memberikan Solusi

Siapa yang senang jika melihat pujaan hatinya merasa sedih atau susah? Nah, ciri-ciri anak pesantren jatuh cinta yang lain yaitu selalu berusaha memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi idamannya. 

Ia tidak sungkan untuk mendengarkan keluh-kesahnya dan berusahan menjadi teman curhat terbaik. Saat dibutuhkan, ia tidak akan keberatan memberikan pendapatnya untuk meringankan beban santriwati tersebut. 

7. Terlihat Lebih Rajin

Jangan salah, meskipun banyak santri merasa tidak fokus belajar saat kasmaran, ada kalanya ciri-ciri anak pesantren jatuh cinta justru tampak lebih rajin dibanding biasanya. 

Saat jatuh cinta, seorang santri bisa saja menjadi lebih aktif dalam mengikuti pelajaran, datang lebih awal ketika jamaah di masjid, atau mengeraskan suara pada saat mengaji Al-Qur’an. 

Dengan begitu, santriwati idamannya lebih memperhatikan keberadaannya atau bahkan juga tertarik kepadanya. Secara tidak langsung, terkadang jatuh cinta memberikan motivasi tersendiri kepada santri untuk belajar lebih giat. 

Apakah Santri Boleh Pacaran?

Sebagian orang yang tidak merasakan kehidupan di pesantren mungkin bertanya-tanya apakah boleh pacaran sama anak pesantren? Islam tentu tidak mengenal pacaran karena hubungan lawan jenis yang diridhoi Allah adalah pernikahan yang sah. 

Maka dari itu, berpacaran di lingkungan pesantren tentu termasuk hal yang dilarang. Meski demikian, perasaan cinta memang tidak bisa disingkirkan begitu saja karena itu adalah anugerah dari Allah yang patut disyukuri. 

Bagaimana Menghadapi Santri yang Jatuh Cinta?

Dengan melihat ciri-ciri anak pesantren jatuh cinta, lantas bagaimana cara menghadapinya? Dalam hal ini, ada banyak pihak yang perlu berperan misalnya orang tua, pengasuh, pengurus pesantren, serta teman sesama santri. 

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merespon anak pesantren jatuh cinta diantaranya:
  1. Membuat aturan yang jelas bahwa pacaran adalah hal terlarang di pesantren agar tidak mengganggu kegiatan belajar para santri.
  2. Orang tua mengingatkan dan memberikan pengertian kepada anak akan pentingnya fokus dalam belajar serta tidak terganggu oleh hal-hal yang bersifat romantisme.
  3. Sesama santri sebaiknya saling mengingatkan agar tidak berlebihan terlarut dalam perasaan terhadap lawan jenis. 
  4. Bagi santri yang sudah siap menikah, maka alangkah baiknya menyampaikan secara baik dan terhormat. 

Semua orang pasti pernah merasakan cinta, begitu pula dengan anak pesantren. Tidak seperti anak muda pada umumnya, santri adalah orang-orang yang mengerti agama. Sehingga saat ciri-ciri anak pesantren jatuh cinta terlihat, ia tetap bisa menjaga diri dan kehormatannya.

Posting Komentar

© Atarbiyah. All rights reserved. Developed by Jago Desain